Sabtu, 22 Juni 2013

Jilbab

Annisa.Nama yang manis. Dalam Islam mengandung arti perempuan. Dia baru saja memakai jilbab. Karena sadar setelah menerima masukan dari seorang lelaki yang baru dua bulanan ini dikenalnya melalui pertemuannya di sebuah toko buku. Lelaki itu bernama Hamid (nama yang bagus juga kan?). Entahlah...

Sejak berkenalan dengan Hamid, Annisa banyak mendapatkan pencerahan diri. Hamid seorang lelaki yang biasa saja. Cakep juga tidak. apalagi seperti si model beken Gunawan itu wah jauh banget dech. Jelek banget pun tidak. Kalau sama si Empat Mata Tukul ya masih lumayan si Hamid dech... Tinggi pun juga biasa saja. Nggak atletis.

Hamid juga bukan seorang pengusaha yang kaya raya. Dia lelaki yang benar-benar biasa saja. Tapi tutur katanya yang menyentuh qalbu, sikapnya yang bersahabat sungguh menarik perhatian Annisa. Baru sekali ini Annisa merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Dari perkenalan itu, mereka saling bertukar no handphone, cerita tentang hobby, smsan... Tak lupa Hamid selalu menyelipkan kata-kata bijak dan ayat-ayat Al Qur’an yang bisa membuka cakrawala kehidupan bagi seorang Annisa.

Sebenarnya Annisa juga bukan orang yang jauh dari agama. Karena sejak kecil ia juga sudah didatangkan guru mengaji oleh kedua orang tuanya. Keluarga Annisa juga bukan orang yang jauh dari agama tapi gak juga orang yang alim banget. Biasa-biasa saja. Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Indonesia di sebuah SMA Negeri yang ada di kotanya. Ibunya seorang karyawati di sebuah perusahaan swasta yang memproduksi pakaian anak-anak. Annisa adalah anak kedua dari tiga saudara yang semuanya berjenis laki-laki. Agung, kakak pertamanya sedang kuliah di tingkat akhir fakultas teknik informatika. Adiknya yang punya nama Angga masih tergolong anak SMP kelas dua. Angga adalah seorang siswa yang sering banget meraih prestasi baik dalam bidang pelajaran maupun di bidang olah raga terutama renang dan basket.

Annisa? Dia adalah seorang perempuan berwajah manis dengan tinggi sekitar seratus enam puluh lima sentimeter yang sedang menuntut ilmu di bangku kuliah dan mengambil studi Manajemen. Pikirnya siapa tahu nantinya ia mempunyai perusahaan sendiri dan mengelolanya bersama orang yang akan mendampingi hidupnya.
Setelah berkenalan dan dekat Hamid, Annisa benar-benar merasakan telah menjadi seorang muslimah. Ia mengerti mengapa di dalam Islam bukan merendahkan wanita namun justru membela wanita. Sampai dalam surah Al Qur’an penjelasan tentang wanita dibahas komplit. Dan nama Annisa yang berarti perempuan juga dipakai sebagai salah satu nama surah. Hebat ya Islam?

Bila sebelum mengenal Hamid Annisa dengan baju-baju seksi yang memperlihatkan keseksiannya, auratnya dan banyak lelaki iseng yang menggodanya. Tapi kini Annisa telah berubah. Baju-baju seksinya ia kubur dalam-dalam di halaman belakang rumahnya. Sengaja tidak ia berikan kepada orang lain karena tak ingin ia berbagi kejelekan dengan orang lain. Memberikan baju seksi sama halnya dengan memberikan kejelekan pada orang dengan membiarkan orang itu akan memakai baju yang tak layak dipaki. Benar nggak sih? So Annisa pun menguburkannya untuk menghilangkan masa lalunya yang tak harus diulanginya kembali. Kini ia pun mulai berbenah diri dengan baju-baju panjang dan belajar sedikit demi sedikit memakai jilbab. Ia rajin ke perpustakaan kampusnya bukan untuk membaca buku-buku yang berkaitan dengan manajemen tapi tentang keagamaan. Atau pergi ke Gramedia untuk mencari buku Islami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar